Rasulullah Sang Pemberi Syafa’at Kubro di Hari Kiamat
Thursday, August 15, 2013
Add Comment
Pada hari ini adalah Jum'at terakhir
di bulan Ramadhan, manfaatkanlah waktu-waktu terakhir ini untuk
memperbanyak shalat hajat, shalat taubah, shalat tasbih, berdzikir dan
membaca shalawat sebanyak-banyaknya agar kita memperoleh syafaat kubro
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasalam.
Ketika seluruh manusia berkumpul di hari kiamat. Kisah ini disampaikan
oleh Rasulullah kepada para sahabatnya. Dalam kisah itu diceritakan
bahwa Allah mengumpulkan seluruh manusia dari yang pertama hingga yang
terakhir dalam satu daratan. Pada hari itu matahari mendekat kepada
mereka, dan manusia ditimpa kesusahan dan penderitaan yang mereka tidak
kuasa menahannya.
Lalu di antara mereka ada yang berkata, “Tidakkah kalian lihat apa yang
telah menimpa kita, tidakkah kalian mencari orang yang bisa memberikan
syafa’at kepada Rabb kalian?”
Yang lainnya lalu menimpali, “Bapak kalian adalah Nabi Adam AS.”
Akhirnya mereka mendatangi Nabi Adam lalu berkata, “Wahai Adam, Anda bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, dan meniupkan ruh kepadamu, dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau syafa’ti kami kepada Rabb-mu? Apakah tidak kau saksikan apa yang menimpa kami?”
Maka Nabi Adam berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang marah yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya Dia telah melarangku untuk mendekati pohon (khuldi) tapi aku langgar. Nafsi nafsi (aku mengurusi diriku sendiri), pergilah kalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh AS.”
Yang lainnya lalu menimpali, “Bapak kalian adalah Nabi Adam AS.”
Akhirnya mereka mendatangi Nabi Adam lalu berkata, “Wahai Adam, Anda bapak manusia, Allah menciptakanmu dengan tangan-Nya, dan meniupkan ruh kepadamu, dan memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu, dan menempatkanmu di surga. Tidakkah engkau syafa’ti kami kepada Rabb-mu? Apakah tidak kau saksikan apa yang menimpa kami?”
Maka Nabi Adam berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini sedang marah yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya Dia telah melarangku untuk mendekati pohon (khuldi) tapi aku langgar. Nafsi nafsi (aku mengurusi diriku sendiri), pergilah kalian kepada selainku, pergilah kepada Nuh AS.”
Lalu mereka segera pergi menemui nabi Nuh AS dan berkata, “Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama yang diutus ke bumi, dan Allah telah memberikan nama kepadamu seorang hamba yang bersyukur (abdan syakuro), tidakkah engkau saksikan apa yang menimpa kami, tidakkah engkau lihat apa yang terjadi pada kami? Tidakkah engkau beri kami syafa’at menghadap Rabb-mu?”
Maka Nabi Nuh berkata, “Sesungguhnya Rabbku pada hari ini marah dengan
kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan
marah seperti ini sesudahnya. Sesungguhnya aku punya doa, yang telah
aku gunakan untuk mendoakan (celaka) atas kaumku. Nafsi nafsi, pergilah
kepada selainku, pergilah kepada Ibrahim AS!”
Lalu mereka segera menemui Nabi Ibrahim dan berkata, “Wahai Ibrahim,
engkau adalah Nabi dan kekasih Allah dari penduduk bumi, syafa’atilah
kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang menimpa kami?”
Maka Nabi Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Musa AS!”
Lalu mereka segera pergi Nabi ke Musa, dan berkata, “Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan kelebihan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian manusia. Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Maka Nabi Ibrahim berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya, dan sesungguhnya aku telah berbohong tiga kali. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah kalian kepada Musa AS!”
Lalu mereka segera pergi Nabi ke Musa, dan berkata, “Wahai Musa, engkau adalah utusan Allah. Allah telah memberikan kelebihan kepadamu dengan risalah dan kalam-Nya atas sekalian manusia. Syafa’atilah kami kepada Rabb-mu! Tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Nabi Musa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang
marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya,
dan tidak akan pernah marah seperti ini sesudahnya. Dan sesungguhnya aku
telah membunuh seseorang yang aku tidak diperintahkan untuk
membunuhnya. Nafsi nafsi, pergilah kalian kepada selainku, pergilah
kalian kepada Isa AS!”
Lalu mereka pergi menemui Nabi Isa, dan berkata, “Wahai Isa, engkau
adalah utusan Allah dan kalimat-Nya yang dilontarkan kepada Maryam,
serta ruh dari-Nya. Dan engkau telah berbicara kepada manusia semasa
dalam gendongan. Berilah syafa’at kepada kami kepada Rabb-mu! Tidakkah
kau lihat apa yang kami alami?”
Maka Nabi Isa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Muhammad SAW!”
Maka Nabi Isa berkata, “Sesungguhnya Rabb-ku pada hari ini sedang marah dengan kemarahan yang tidak pernah marah seperti ini sebelumnya, dan tidak akan marah seperti ini sesudahnya. Nafsi nafsi, pergilah kepada selainku, pergilah kepada Muhammad SAW!”
Akhirnya mereka mendatangi Nabi Muhammad SAW, dan berkata, “Wahai
Muhammad, engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah telah
mengampuni dosamu yang lalu maupun yang akan datang. Syafa’atilah kami
kepada Rabb-mu, tidakkah kau lihat apa yang kami alami?”
Lalu Nabi Muhammad SAW pergi menuju bawah ‘Arsy. Di sana beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah membukakan kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan indahnya pujian atas-Nya, sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun sebelum Nabi Muhammad. Kemudian Allah SWT berkata kepada Muhammad, “Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah, niscaya kau diberi, dan berilah syafa’at niscaya akan dikabulkan!”
Lalu Nabi Muhammad SAW pergi menuju bawah ‘Arsy. Di sana beliau bersujud kepada Rabb, kemudian Allah membukakan kepadanya dari puji-pujian-Nya, dan indahnya pujian atas-Nya, sesuatu yang tidak pernah dibukakan kepada seorangpun sebelum Nabi Muhammad. Kemudian Allah SWT berkata kepada Muhammad, “Wahai Muhammad, angkat kepalamu, mintalah, niscaya kau diberi, dan berilah syafa’at niscaya akan dikabulkan!”
Maka Muhammad SAW mengangkat kepalanya dan berkata,
“Ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku, ummatku wahai Rabb-ku!”
Lalu disampaikan dari Allah kepadanya,
“Wahai
Muhammad, masukkan ke surga di antara umatmu yang tanpa hisab dari
pintu sebelah kanan dari sekian pintu surga, dan mereka adalah ikut
memiliki hak bersama dengan manusia yang lain pada selain pintu tersebut
dari pintu-pintu surga.”
Di dalam kisah ini, Rasulullah SAW juga menceritakan bahwa lebar jarak antara kedua sisi pintu surga itu, bagaikan jarak Makkah dan Hajar, atau seperti jarah Makkah dan Bushro. Hajar adalah nama kota besar pusat pemerintahan Bahrain. Sedangkan Bushro adalah kota di Syam. Bisa kita bayangkan, betapa tebalnya pintu-pintu surga itu..
Itulah sekelumit kisah nyata di masa depan ketika hari kiamat. Pada
hari itu, Rasulullah SAW memberi syafa’at kepada ummatnya. Pada hari itu
Rasulullah SAW menjadi sayyid (tuan)nya manusia. Shalawat dan salam
kepada Rasulullah Muhammad SAW.
Maraji’ : Hadits Riwayat Bukhari – Muslim
0 Response to "Rasulullah Sang Pemberi Syafa’at Kubro di Hari Kiamat"
Post a Comment