Memahami Makna Lailatul Qadar
Wednesday, May 22, 2013
Add Comment
Selain disebut sebagai bulan puasa, Syahrus Shiyam, Ramadhan juga
disebut sebagai Syahrul Qur’an atau bulan Al-Qur'an karena di bulan
inilah Al-Qur’an pertama kali diturunkan. Allah SWT berfirman:
“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan)
Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”
(QS Al-Baqarah: 185)
Bagi umat Islam, ayat di atas bukan saja dipandang sebagai sebuah
catatan tentang waktu diturunkannya Al-Qur'an, akan tetapi juga memiliki
makna lain; yakni harapan tentang adanya sebuah malam di bulan Ramadhan
yang dapat melipat gandakan ibadah seseorang hingga kelipatan seribu
bulan. Malam itu dikenal luas dengan sebutan “Lailatul Qadar”.
Keinginan untuk mendapatkan Lailatul Qadar ini bukanlah sesuatu yang
tidak beralasan. Rasulullah SAW sendiri menyeru umat Islam untuk
menyongsong malam seribu malam ini dalam sabda beliau: Rasulullah SAW
bersabda, “Carilah di sepuluh hari terakhir, jika tidak mampu maka
jangan sampai terluput tujuh hari sisanya.” (HR. Bukhari).
Kapan datangnya malam itu? Malam yang istimewa itu masih merupakan
tanda tanya, dan tidak diketahui secara pasti kapan datangnya. Nabi
Muhammad SAW selalu menjawab sesuai dengan apa yang pertanyakan kepada
beliau. Ketika ditanyakan kepada beliau: “Apakah kami mencarinya di
malam ini?” beliau menjawab: “Carilah di malam tersebut!”
Salah satu hikmah dirahasiakannya Lailatul Qadar adalah terpompanya
kembali semangat beribadah umat Islam di sepertiga terakhir bulan
Ramadhan.
“Lailatul Qadr” adalah malam penuh kemuliaan, sebagaimana termaktub dalam firman Allah SWT:
Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih
baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam
itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS Al-Qadr: 1-5)
ada banyak penjelasan mengenai tanda-tanda datangnya Lailatul Qadar itu. Diantara tanda-tandanya adalah:
1. Pada hari itu matahari bersinar tidak terlalu panas dengan cuaca sangat sejuk, sebagaimana hadits riwayat Muslim.
2. Pada malam harinya langit nampak bersih, tidak nampak awan sedikit
pun, suasana tenang dan sunyi, tidak dingin dan tidak panas. Hal ini
berdasakan riwayat Imam Ahmad.
Dalam Mu’jam at-Thabari al-Kabir disebutkan bahwa Rasulullah bersabda:
“Malam lailatul qadar itu langit bersih, udara tidak dingin atau panas,
langit tidak berawan, tidak ada hujan, bintang tidak nampak dan pada
siang harinya matahari bersinar tidak begitu panas.”
Terdapat banyak riwayat yang menyebutkan tentang waktu terjadinya malam
diturunkannya Al-Qur'an ini. Ada yang menyebutkan Lailatul Qadar
terjadi pada tanggal 7, 14, 17, 21, 27 dan tanggal 28 Ramadhan. Sebab
banyaknya riwayat mengenai kejadian turunnya Al-Qur'an ini, kiranya
tidak mungkin mengetahui waktu tepatnya terjadi Lailatul Qadar. Namun
umumnya umat Islam Indonesia meningkatkan ibadah pada sepuluh hari
terakhir dari bulan Ramadhan. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari: “Carilah sedaya-upaya kamu untuk
menemui Lailatul Qadar itu pada sepuluh malam ganjil pada akhir
Ramadhan”.
0 Response to "Memahami Makna Lailatul Qadar"
Post a Comment