Ramadan Bulan Pertaubatan
Thursday, May 23, 2013
Add Comment
Karena kini kita saat telah memasuki bulan puasa, maka marilah kita
instropeksi sejenak, sudahkah puasa kita dilakukan dengan benar. Apakah
selama ini kita menjalani puasa sesuai ketentuan yang digariskan
syariat?
Maka bersama-sama marilah kita renungi sejenak pada hal-hal berikut
ini. Agar puasa Ramadhan dapat dikerjakan dengan sempurma dan
mendapatkan pahala dari Allah SWT, maka hendaknya melakukan hal-hal
berikut :
Sudahkah kita mempersiapkan jasmani dan rohani, mental spiritual
seperti membersihkan lingkungan, badan, pikiran dan hati dengan
memperbanyak permohonan ampun kepada Allah SWT dan minta maaf kepada
sesama manusia.
Jika mungkin niat kita selama ini belum benar, marilah kita
meluruskannya dengan niat yang tulus ikhlas, hanya ingin mendapat ridha
Allah SWT. Karena setan tidak akan mampu mengganggu orang yang tulus
ikhlas dalam ibadah;.
Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku
sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan
ma'siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.
Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di an tara mereka. (QS Al-Hijr:
39-40)
Dan bila kita masih belum dapat bersabar untuk menahan lapar dan
dahaga, atau untuk menahan nafsu syahwat kita, maka kini, saat ini dan
untuk selanjutnya, hendaknya kita dapat berpuasa dengan penuh sabar
untuk melatih fisik dan mental, karena kesabaran itu akan mendapat
pahala yang sangat banyak.
Namun bukan berarti kita menyia-nyiakan waktu kita dan menyiksa diri
kita dengan berlama-lama berbuka atau telah makan sahur jauh-jauh
sebelum waktu imsak tiba Segera berbuka jika waktunya sudah tiba dan,
mengakhirkan makan sahur adalah cara yang tepat untuk meminimalisir
beban fisik kita. Rasulullah SAW bersabda: Umatku senantiasa berada
dalam kebaikan jika mereka menyegerakan buka dan mengakhirkan sahur. (HR
Ahmad).
Seorang Muslim tidak akan mampu berbuat maksimal dalam berpuasa jika
fisiknya sakit. Karenanya, umat Islam berkewajiban menjaga kesehatan
fisik mereka sepanjang menjalani ibadah Puasa Ramadhan.
Bergembira dengan kedatangan bulan Ramadhan adalah pesan Rasulullah
secara langsung. Rasulullah mencontohkan dengan bersiwak, berbekam dan
senantiasa menunjukkan raut muka yang penuh keceriaan. Sahabat Abdullah
ibnu Mas’ud RA, menceritakan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan kepadanya
untuk memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah yang
cemberut.
Pada zaman dahulu, orang-orang Islam bahkan mengidealkan Ramadhan yang
tidak diributkan oleh perkara-perkara duniawi dan kebendaan. Mereka
menginginkan sepenuhnya dapat beribadah hanya kepada Allah tanpa terbagi
dengan kebutuhan untuk mencukupi kehidupan duniawinya.
Selain itu, hal terpenting bagi seorang mukmin dalam mengisi waktu di
bulan Ramadhan adalah dengan meninggalkan dosa-dosa dan kebiasaan buruk,
karena Ramadhan adalah waktu yang sangat mendukung bagi seorang mukmin
untuk bertaubat. Karena pada masa ini, yakni selama bulan Ramadhan,
syetan-syetan yang biasanya menggoda dan meniupkan nafsu angkara murka
kepada manusia telah dibelenggu.
Dengan demikian, manusia tinggal menghadapi nafsunya sendiri selama
bulan Ramadhan. Maka alangkah meruginya manusia, jika pada bulan
ramadhan pun ia sama sekali tidak menunjukkan penurunan intensitas
kemungkaran yang biasanya dijalankan. Bukankah ia tinggal melawan
nafsunya sendiri?
Jika saja Ramadhan tidak dapat membuatnya sedikit pun mengurangi
kemungkarannya, maka apakah lagi pada bulan-bulan ketika ia harus
melawan syetan yang penuh dengan tipu daya? Maka sungguh merugilah orang
seperti ini.
Karena Ramadhan adalah bulan pertaubatan, maka marilah kita segera
mengahiri segala kemungkaran yang selama ini membelenggu kita. Sungguh
dengan bertaubat, berarti kita telah membawa diri kita menuju
keberuntungan di dunia dan akhirat, sebagaimana firman Allah. ”Dan
bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman,
supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur, 24 : 31)
Dengan demikian, semoga kita dapat menangkap makna sesungguhnya dari
sabda Rasulullah SAW ”Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan
yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa.
Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu
neraka.” (HR. Ahmad).
Termasuk dari pertaubatan ini adalah menjaga kidah dari
kebohongan-kebohongan yang biasanya sulit kita hindari. Karena apalah
artinya perut kita lapar dan tenggorokan haus jika lidah kita tetap
mudah berbohong?
Selain itu tentu saja umat Islam mesti menjalankan ibadah puasa dengan
penuh kesungguhan hati dan ketetapan niat untuk menjalani ibadah puasa
hanya semata-mata karena Allah SWT. Karena keikhlasan dan kepasrahan
inilah yang akan menentukan kualitas ibadah puasa seseorang.
0 Response to "Ramadan Bulan Pertaubatan"
Post a Comment