Perjalanan Nahdlatul 'Ulama Dekade Tahun 1965
Friday, May 24, 2013
Add Comment
Keberhasilan
Nahdlatul Ulama' dalam menumbangkanPKI dapat diakui oleh semua fihak. Dan
hal ini menambah kepercayaan Pemerintah terhadap Nahdlatul Ulama'. Nahdlatul
Ulama' sebagai Partai Politik sudah membuat kagum dan dikenal serta disegani
oleh setiap orang di kawasan Indonesia, bahkan oleh dunia internasional. Apalagi
mampu menumbangkan dan menumpas pemberontakan Partai Komunis yang belum pernah
dapat ditumpas oleh negara yang manapun di seluruh dunia. Sehingga dengan
demikian, Nahdlatul Ulama' dihadapkan kepada permasalahan-permasalahan yang
sangat komplek dengan berbagai tetek-bengeknya. Namun Nahdlatul Ulama' sendiri
dalam hal rencana perjuangannya yang terperinci, mengalami pembauran kepentingan
partai dengan kepentingan pribadi dari para pimpinannya. Oleh sebab itu, pada
sekitar tahun 1967, Nahdlatul Ulama' yang sudah berada di puncak mulai menurun.
Hal ini disebabkan antara lain oleh pergeseran tata-nilai, munculnya tokoh-tokoh
baru, ketiadaan generasi penerus dan lain sebagainya.
Pergeseran
tata-nilai ini terjadi di saat Nahdlatul Ulama' menghadapi Pemilihan Umum tahun
1955. Nahdlatul Ulama' harus mempunyai anggauta secara realita, terdaftar dan
bertanda anggauta secara pasti. Demi pengumpulan suara, maka apa-apa yang
menjadi tujuan Nahdlatul Ulama', kini dijadikan nomor dua. Partai Nahdlatul
Ulama' membutuhkan anggauta sebanyak-banyaknya, sekalipun mereka bukan penganut
aliran Ahlus Sunnah Wal Jama'ah. Akibat dari pergeseran nilai inilah yang
membuat kabur antara tujuan, alat dan sarana. Sebagai Partai Politik yang
militan, Nahdaltul Ulama' harus berusaha agar dapat merebut kursi Dewan
Perwakilan Rakyat sebanyak mungkin; demikian pula halnya jabatan-jabatan sebagai
menteri. Hal itu dimaksudkan sebagai alat untuk dapat melaksanakan program dalam
mencapai tujuan partai. Akan tetapi karena pengaruh lingkungan dan juga karena
pergeseran nilai, maka jabatan-jabatan yang semula dimaksudkan sebagai alat yang
harus dicapai dan dimiliki, kemudian berubah menjadi tujuan. Dan hal ini sangat
berpengaruh bagi kemajuan dan kemunduran partai dalam mencapai tujuan.
Pada
sekitar tahun 1967/1968, Nahdlatul Ulama' mencapai puncak keberhasilan. Akan
tetapi sayang sekali, justeru pada saat itu ciri khas Nahdlatul Ulama telah
menjadi kabur. Pondok Pesantren yang semula menjadi benteng terakhir Nahdlatul
Ulama' sudah mulai terkena erosi, sebagai akibat perhatian Nahdlatul Ulama' yang
terlalu dicurahkan dalam masalah-masalah politik.
0 Response to "Perjalanan Nahdlatul 'Ulama Dekade Tahun 1965"
Post a Comment