Bencana dan Tanggung Jawab Sosial Kita
Wednesday, May 22, 2013
Add Comment
Kaum
muslimin sidang Jum’ah yang berbahagia
Berbagai
bencana mendera bangsa kita, dan mengharuskan kita untuk introspeksi. Karena
semuanya toh karena ulah manusia itu sendiri.
Tanah
longsor, banjir, serta musibah kapal tenggelam dan pesawat jatuh, kini melanda
bangsa kita di awal tahun. Di berbagai daerah, ancaman bencana alam banjir dan
longsor tetap mengintai beberapa minggu ke depan.
Tapi,
kini, banyak orang berdalih dan menyalahkan cuaca dan alam. Katanya cuaca sedang
buruk, dan alam sedang memasuki musim penghujan yang sangat buruk. Tapi
sebetulnya perilaku kita sendiri terhadap lingkunganlah yang perlu harus kita
waspadai.
Banyaknya
hutan yang dibabat habis hingga melahirkan longsor dan banjir adalah sebagian
ulah manusia yang rakus terhadap alam dan lingkungan. Kelalaian dan keteledoran
dalam mengantisipasi dan menghadapi segenap cuaca juga berimplikasi pada sistem
transportasi laut dan udara kita, sehingga muncul musibah terhadap sjeumlah
kapal yang tenggelama dan kasus jatuhnya pesawat milik maskapai Adam Air di
darah Sulawesi Barat.
Dalam pandangan agama kita, musibah dan bencana yang kita alami ini boleh jadi merupakan ujian dari Allah SWT. kepada kita semua untuk menguji keimanan dan kesabaran kita seperti firman Allah:
Dalam pandangan agama kita, musibah dan bencana yang kita alami ini boleh jadi merupakan ujian dari Allah SWT. kepada kita semua untuk menguji keimanan dan kesabaran kita seperti firman Allah:
الَّذِينَ إِذَآ أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا
للهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ {156} أُوْلآئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتُُ مِّن
رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلآئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ {157)* إِنَّ الصَّفَا
وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ اللهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ
جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَأِنَّ اللهَ
شَاكِرٌ عَلِيمٌ
“Dan
sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka
mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" Mereka itulah yang
mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka
itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. al-Baqarah: 155-157)
Akan tetapi musibah ini bisa juga merupakan hukuman (‘uqubah) yang diberikan Allah kepada kita karena mulai dari kelalaian kita hingga kerakusan dan ketamakan kita terhadap alam. Seperti yang ditegaskan dalam firman Allah:
Akan tetapi musibah ini bisa juga merupakan hukuman (‘uqubah) yang diberikan Allah kepada kita karena mulai dari kelalaian kita hingga kerakusan dan ketamakan kita terhadap alam. Seperti yang ditegaskan dalam firman Allah:
وَمَآأَنتُمْ بِمُعْجِزِينَ فِي اْلأَرْضِ وَمَالَكُم
مِّن دُونِ اللهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَنَصِيرٍ
“Dan
musibah apapun yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS.
asy-Syura: 30).
Kaum
muslimin sidang Jum’ah yang berbahagia
Bencana yang kita alami sekarang ini, boleh jadi merupakan adzab Allah kepada kita karena kerakusan dan ketamakan terhadap alam sekitar kita. Dosa dan kesalahan jangan sampai kita timpakan kepada anak cucu kita.
Bencana yang kita alami sekarang ini, boleh jadi merupakan adzab Allah kepada kita karena kerakusan dan ketamakan terhadap alam sekitar kita. Dosa dan kesalahan jangan sampai kita timpakan kepada anak cucu kita.
Coba
kita simak firman Allah berikut: “Katakanlah: Dialah yang berkuasa untuk
mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia
mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan
merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah,
betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka
memahami (Nya). (QS. Al-An’am: 65)
Kaum
muslimin sidang Jum’ah yang berbahagia
Ayat
ini mengingatkan kepada kita, karena sebab kekufuran kita kepada Allah, maka
Allah SWT. mengancam kita dengan tiga macam azab. Petama: azab dari atas, kedua,
azab dari bawah, dan ketiga, azab berupa konflik antara kita sehingga
mengakibatkan perpecahan.
Azab
dari atas: bisa berupa taufan ganas yang membakar hutan, atau badai yang
menurunkan hujan yang membawa bencana dan mengancam kehidupan kita. Pada umat
terdahulu, azab itu berupa halilintar yang menghancurkan penentang Nabi Luth
a.s. atau butir-butir api yang memporak porandakan tentara gajah yang terjadi di
zaman kelahiran Nabi Muhammad saw.
Azab dari bawah : bisa muncul dalam bentuk banjir, gempa dan gunung meletus. Banjir seperti yang menenggelamkan umat Nabi Nuh a.s. atau gempa bumi seperti yang menenggelamkan Qarun, atau gunung meletus.
Azab dari bawah : bisa muncul dalam bentuk banjir, gempa dan gunung meletus. Banjir seperti yang menenggelamkan umat Nabi Nuh a.s. atau gempa bumi seperti yang menenggelamkan Qarun, atau gunung meletus.
Dan
tentu saja turunnya azab itu tidak terjadi tanpa sebab, tapi ada beberapa sebab
yang mesti diperhatikan seperti yang dijelaskan Ibnu Abbas a.s. dan Imam
Qatadah.
Ibnu Abbas a.s. dan Qatadah menjelaskan bahwa yang dimaksud azab dari atas adalah siksaan karena kekejaman para pemimpin, kelaliman para pembesar negara, atau keserakahan orang-orang di atas kita.
Ibnu Abbas a.s. dan Qatadah menjelaskan bahwa yang dimaksud azab dari atas adalah siksaan karena kekejaman para pemimpin, kelaliman para pembesar negara, atau keserakahan orang-orang di atas kita.
Sementara
azab dari bawah; kekejaman yang dilakukan oleh rakyat dari kelas bawah berupa
kerusuhan, kekacauan, perampokan, penodongan, dan penjarahan. Sedangkan azab
dari sesama kita; perpecahan yang menimbulkan bentrokan antara golongan, saling
membunuh, saling menyerang dan saling membinasakan.
Menurut Jabir bin Abdullah, ketika Rasulullah Saw. membawa ayat: “Katakanlah, Allah berkuasa untuk mengirim kepada kamu azab dari atas”, beliau memohon perlindungan kepada Allah SWT.“A’uzu bi wajhika” (Aku berlindung kepada-Mu).
Menurut Jabir bin Abdullah, ketika Rasulullah Saw. membawa ayat: “Katakanlah, Allah berkuasa untuk mengirim kepada kamu azab dari atas”, beliau memohon perlindungan kepada Allah SWT.“A’uzu bi wajhika” (Aku berlindung kepada-Mu).
0 Response to "Bencana dan Tanggung Jawab Sosial Kita "
Post a Comment